Selasa, 20 Juni 2017

Pendidikan anak berkebutuhan khusus (tugas resume)

Diposting oleh Nabila Annisa di 02.18 0 komentar


Pelajar yang Tidak Biasa
SIAPAKAH ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN ITU?
Dahulu istilah “ketidakmampuan” (disability) dan “cacat” (handicap) dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah itu dibedakan. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan.

Gangguan Indra

Gangguan penglihatan. Beberapa murid mengalami problem penglihatan (visual) yang masih belum diperbaiki. Jika anda melihat murid anda sering memicingkan mata, membaca buku dari jarak yang amat dekat, sering mengucek-ucek mata, dan sering mengeluh karena pandangannya kabur atau suram, maka suruh mereka untuk memeriksakan diri (Boyles & Contadino, 1997).

Gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. 

Gangguan Fisik

Gangguan Ortopedik. Biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi. 

Cerebral palsy adalah gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.

Gangguan kejang-kejang. Jenis yang paling dijumpai adalah epilepsy, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.

Retardasi Mental 

Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70)dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik dan kerusakan otak (Dykens, Hodapp, & Finucane, 2000).

Down syndrome, adalah bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetic akibat adanya kromosom ekstra (kromoson ke-47)

Fragile X syndrome, adalah bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetic sebagai akibat dari kromosom X yang tidak normal.

Fetal alcohol syndrome, serangkaian ketidaknormalan. Termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang menimpa anak dari ibu yang suka minum-minuman beralkohol selama masa kehamilan.

Gangguan Bicara dan Bahasa

Gangguan artikulasi. Adalah problem dalam pengucapan suara secara benar.

Gangguan suara. Gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya.

Gangguan kefasihan. Gangguan yang biasanya disebut “gagap”.

Gangguan Bahasa. Adalah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.
 
Ketidakmampuan Belajar

Learning disability yaitu ketidakmampuan di mana anak: (1) punya inteligensi normal atau di atas rata-rata; (2) kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata pelajaran; dan (3) tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang menyebabkan kesulita.;

Dyslexia, kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan megeja. 

Gangguan Perilaku dan Emosional

Gangguan perilaku dan emosional terdiri dari problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan degan karakteristik sosio-emosional.
Ada bermacam-macam istilah untuk mendeskripsikan gangguan emosional dan perilaku, antara lain emotional disturbances, behavior disorders, dan maladjusted children (Coleman & Webber, 2002).

Perilaku Agresif, di Luar Kontrol. Beberapa anak yang digolongkan memiliki gangguan emosional serius dan melakukan tindakan yang mengganggu, agresif, membangkang, atau membahayakan, biasanya akan dikeluarkan dari sekolah (Terman, dkk., 1996). Perilaku seperti ini biasanya banyak terjadi dalam diri anak lelaki ketimbang anak perempuan, dan kebanyakan dari keluarga kelas menengah ke bawah (Achenbach, dkk., 1991).

Depresi, Kecemasan, dan Ketakutan. Depresi adalah jenis gangguan mood di mana pengidapnya merasa dirinya tak berharga sama sekali, percaya bahwa keadaan tidak akan pernah membaik, dan tampak lesu dan tidak bersemangat dalam jangka waktu yang lama. Kecemasan (anxiety) adalah perasaan yang tidak menentu sekaligus tidak menyenangkan (Kowalski, 2000).


pedagogi dan andragogi (tugas resume)

Diposting oleh Nabila Annisa di 02.16 0 komentar


Pedagogi dan Andragogi
Lingkup Aplikasi dan Isu-isu Andragogi
1.      Lingkup Aplikasi
Andragogi berlaku bagi segala bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft skill), seperti pengembangan manajemen. Aplikasi andragogi berlaku di ruang-ruang kursus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan professional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain. Knowles (1984) memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip andragogi dengan desain pelatihan seperti berikut ini.
a.       Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya, perintah tertentu, fungsi, operasi, dll.
b.      Pengajaran harus berorientasi pada tugas yang bermakna, bukan menghafal.
c.       Pengajaran harus mempertimbangkan berbagai latar belakang yang berbeda dari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan harus memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.
d.      Karena orang dewasa cenderung mandiri, pengajaran harus memungkinkan pembelajar menemukan hal-hal untuk diri mereka sendiri, memberikan bimbingan dan bantuan ketika ada kesalahan yang dibuat.
Asumsi-asumsi Knowles bagi pembelajaran orang dewasa:
a.       Kebutuhan untuk tahu.
b.      Konsep diri.
c.       Peran pengalaman belajar.
d.      Kesiapan untuk belajar.
e.       Orientasi belajar.
Lima Isu
Model andragogis menegaskan lima isu akan dipertimbangkan dan dibahas dalam pembelajaran formal. Lima isu itu adalah:
1.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk tahu mengapa ada sesuatu yang penting untuk dipelajari.
2.      Menunjukkan kepada peserta didik bagaimana mengarahkan diri mereka sendiri melalui informasi yang tersedia.
3.      Topik kegiatan belajar terkait pengalaman peserta didik.
4.      Manusia tidak akan belajar sampai mereka siap dan termotivasi untuk belajar.
5.      Diperlukan upaya membantu mereka mengatasi hambatan, perilaku, dan keyakinan tentang belajar.
2.      Pergeseran Konsepsi
                  Di era informasi ini implikasi pergeseran konsepsi pembelajaran berpusat pada guru ke berpusat pada siswa merupakan fenomena pendidikan yang mengejutkan. Kata “berpusat’ dalam kerangka “berpusat pada guru” atau “berpusat pada guru” atau “berpusat pada siswa” mestinya dipahami sebagai mana yang dominan pada situasi bagaimana dan untuk tujuan apa.

3.      Antonim Pendagogi
Andragogi adalah antonim atau kata yang berlawanan makna dengan pedagogi. Andragogi adalah teori yang menjelaskan metode spesifik yang harus digunakan dalam pendidikan orang dewasa.
Perbedaan antara Pedagogi dan Andragogi
Andragogi
Pedagogi
Pembelajar disebut “peserta didik” atau “warga belajar”.
Pembelajar disebut “siswa” atau “anak didik”.
Gaya belajar independen.
Gaya belajar dependen.
Tujuan fleksibel.
Tujuan ditentukan sebelumnya.
Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi.
Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman dan/atau kurang informasi.
Menggunakan metode pelatihan aktif.
Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah/ceramah.
Pembelajar memengaruhi waktu dan kecepatan.
Guru mengontrol waktu dan kecepatan.
Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting.
Peserta berkontribusi sedikit pengalaman.
Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata.
Belajar terpusat pada isi atau pengetahuan teoritis.
Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh.
Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh.
                                   
                                    Malcom S. Knowles secara lebih rinci menyajikan asumsi dan proses pedagogi untuk dibedakan dengan andragogi. Asumsi dan proses dimaksud disajikan berikut ini.

Asumsi Pedagogi
Asumsi Andragogi
1.      Konsep diri
Ketergantungan.
Peningkatan arah-diri atau kemandirian.
2.      Pengalaman
Berharga kecil
Pelajar merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar.
3.      Kesiapan
Tugas perkembangan: tekanan sosial.
Tugas perkembangan: peran sosial.
4.      Perspektif waktu
Aplikasi ditunda.
Kecepatan aplikasi.
5.      Orientasi untuk belajar
Berpusat pada substansi mata pelajaran.
Berpusat pada masalah.
6.      Iklim belajar
Berorientasi otoritas, resmi, dan kompetitif.
Mutualitas/pemberian pertolongan, rasa hormat, kolaborasi, dan informal.
7.      Perencanaan
Oleh guru.
Reksa (mutual) diagnosis diri.
8.      Perumusan tujuan
Oleh guru.
Reksa negosiasi.
9.      Desain
Logika materi pelajaran, unit konten.
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah.
10.  Kegiatan
Teknik pelayanan.
Teknik pengalaman (penyelidikan).
11.  Evaluasi
Oleh guru.
Reksa diagnosis kebutuhan dan reksa program pengukuran.


Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Blogroll

About

 

Icaaak Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review